---- PART 1

PART 1: KERBAU

Hai gue Bunga. Anak kedua dari tiga bersaudara. Yap, gue anak tengah yang dihimpit dua orang kesatria baja hitam. Hahaha..

Hari ini, hari pertama gue ospek di salah satu SMA negeri di kota metropolitan. Yap Jakarta! Banyak hal yang dikeluhakan orang terkait Jakarta. Panasnya, macetnya, tingkat kriminalitasnya. But, not for me. Bagi gue, Jakarta adalah kota yang nyaman. Berjemur menikmati teriknya matahari di teras, melihat ekspresi orang-orang dijalan yang padat, naik busway, dan lainnya. Disini, banyak juga tempat yang menyenangkan dan sering dijadikan tempat instagrammer untuk hunting foto maupun buat semacamnya. Tapi bagi gue, tempat yang sangat menyenangkan adalah bandara. Disana gue bisa melihat orang jalan, duduk, berdiri, menunggu, ditunggu, sedih, senang, pergi, dan datang.

Well.. balik lagi ke ospek gue. hari ini dan dua hari kedepan, gue bakal gunain pita warna warni di kepala sejumlah usia gue. Ketentuan yang gak bisa di ganggu gugat. Huuh peraturan senior.

“Woy! Kerbau! Kerbau! Woy! Iya elu!”

What the.. agh!

 “Gue?” gue nunjuk muka polos gue.

 “Gue, gue, lu kagak sopan bet ya ama senior!” senior dengan badan jauh dari berat badan lebih itu nunjuk gue pakai penggaris bening 30 cm.

Duh, gue pun lari-lari kecil ke arah senior itu, “Eee.. iy iya kak?”

“Sapa nama lu?” senior itu berkacak pinggang. Eem.. lebih tepatnya berkacak lemak pinggang sih..

“Fepi kak.”

“Gak, selama disini nama lu kerbau.” Bantahnya, “siapa nama lu?”

“Ker.. ker..”

“Ker apa?” matanya yang belok ditambah gelambir disana-sini ngebuat gue pingin nyuruh dia buat nari barong.

“Ker kerbau kak. Nama saya kerbau.”

“Nah cakep! Gak salah sih lu dikasih nama kerbau ama Vira. Pas bet dah ama lu.”

Alright!
Jadi, asal nama kerbau di papan yang ngegantung di leher gue ini dari kak Vira. Senior feminim tapi.. gimana ya ngejelasinnya? Oke jadi nih ya, kalau lu pernah nonton kartun snow white lu pasti tau peran antagonis, yakni ibu tiri cantik snow white tapi jahat yang berubah jadi nenek rentan demi mencelakakan snow white. Nah itulah kak Vira, tapi di realnya, dia berparas cantik dan tetap cantik, ga berubah.

“Ci, Moci!”

Gue mendengar teriakan di seberang sana, sepertinya dia sedang manggil orang yang arahnya sama kayak tempat berdiri gue. Gue pun celingak-celinguk, cari orang yang dicari sama senior itu.

“Ah elu ci, gue cari kemana-mana. Gak taunya disini lu.” Tepuknya ke senior yang telah meresmikan nama baru gue ini.

Jadi, kakak senior yang ngacak lemak pinggang ini namanya Moci? Seketika, gue membayangkan makanan mochi yang udah ga beku dalamnya. Lentur, meleber kemana-mana, “Emmbuhahahahahahaha.. moci apa mochi nih? Haha..”

Astaga! Gue kelepasan ketawa.

“Glek! Aa.. Anu kak..”

“Okay kerbau, hari ini lu bakal ngebajak sawah!”

Tangan gue di gandeng sama kak mochi, eh Moci ke perkumpulan panitia ospek. Mampus, mampus dah gue!

“Loh, ini anak napa lagi Ci?” tanya kak Vira.

“Ini Vir, nih anak mesti bajak sawah!” jawab kak Moci.

“Kurang ya di kasih nama baru karena telat 10 menit?”

Lu mau tau gue jawab apa?
Gue..
Gue gak jawab apa-apa. Gue cuman bisa gerakin kepala ala giring nidji lagi konser, yap geleng-geleng kepala.

Alright! Here we go!!!!
BAJAK SAWAH!




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria dari Kegelapan

Gambar
Kesepian Sang Pria Kabut yang Lahir di Kegelapan Ia adalah pria penghuni kegelapan. Tak ada cahaya yang dapat membuatnya berlari, hanya meraba, meraba, dan meraba dengan langkah kecil tak berarti untuknya. Tak seorang pun yang tau berapa langkah dan berapa jauh ia melangkah. Mereka hanya tau, ia bergerak. Tak ada yang menetap padanya, hanya seperti lalu lalang angin di dalam ruang yang reyot. Denting-denting tekanan dari mulut lebar adalah makanan baginya. Cambukan atas kelahiran adalah pakaian baginya. Ketakutan adalah cahaya mega senja yang  membuatnya selalu bergerak lebih dalam pada kegelapan. Tak ada yang lain. Hingga dia datang. Dia datang di antara perbatasan gelap dan terang. Banyak yang meneriakinya agar mundur perlahan dari perbatasan itu dan banyak siulan angin pula yang mengajaknya ke sisi terang. Namun, kelopak matanya tetap terbuka dan bola matanya tetap menatap pada sisi gelap. Dia merasakan gelombang kelelahan dari langkah kecil seseorang di sana. E
Baca selengkapnya

Wanita Punya "Simpanan"

Gambar
**SORRY DORRY MEMO.. FULL VIDEONYA MASIH BELUM BISA DI UPLOAD :') Kata sebagian kaum hawa, "lelaki adalah makhluk yang pintar dalam bersilat lidah". ~Kalau bersilat lidah, memang abang rajanya~ Yap sampai-sampai ada lirik lagu sebagai dasar argumen para kaum hawa. But not only that, lelaki juga adalah makhluk yang pintar dalam menyimpan segala sesuatu, contohnya rasa. eeeaa.. Kalau ga pinter, ya mana mungkin ada lelaki yang masih doyan sama cewek yang fitrahnya berinteraksi dengan kode. Apa apa kode, apa apa kode. Everything, everytime,everytralala kode. Mana tahan. Kalo ga pinter terkait rasa, mungkin bakal ada kasus, "ditemukan wanita dipinggir jalan dengan kunci inggris di sampingnya or ditemukan wanita di depan istana presiden dengan motif bojo ingin membongkar kode." Sebenarnya gak hanya lelaki aja sih yang pintar dalam hal menyimpan sesuatu, tapi wanita juga. Tonton nih gaes! ini sedikit cuplikan dari video Wanita Punya "S
Baca selengkapnya

Freedom women?

Adakalanya, aku tak ingin abadi di kisah nyata mu yang hayal membawa kepedihan. Biarlah keabadian ini aku senyapkan pada foto yang bergerak. Biar kau tau, disana kau bisa menatap ku tersenyum.
Baca selengkapnya