---- PART 2
PART 2: SA(DAKO)ILOR MOON “Wah sepertinya kita kedatangan tamu nih!” ucap laki-laki berkacamata itu. “Helloooo, tamu?” sahut kak Moci sembari mengangkat telapak tangan kanannya. “Betul tidak Ci?” tanyanya. Seketika kedua mata kak Moci mengarah ke nama di papan yang menggantung di leher gue. “Oh, hahaha.. Adek-adek, hari ini kita kedatangan kerbau. Sebagaimana kerbau ya, membantu petani sehingga berdampak pada rasa senang pak petani. Betul tidak adek-adek?” “Betul!!!! Betul tidak kak Boy?” serempak siswa baru tersebut bersatu mendiskriminasi gue. Gaes! Padahal gue salah satu di antara kalian. Hiks. “Betul adek-adek!” sahut laki-laki berkacamata itu yang akhirnya gue ketahui namanya, Boy. “Si kerbau langung saja membajak sawah, betul tidak Ci?” kak Boy seakan meminta izin ke kak Moci. Kak Moci pun menjawabnya dengan anggukan. Oke. Sebelum gue digiring dua panitia ospek ke kelompok Terong, ya Terong karena anggotanya kebanyakan laki-laki. Kenapa mesti teron